semuanya adalah pita-pita yang ku ikat di pohon depan rumah seorang asing #1 Aku menggambar jejak dari bayanganmu yang tertinggal saat kau pamit pergi mengembara Katamu Utara, mencari resah, mencari desah Kutiupkan ruh pada jejak-jejak itu, sehingga aku tak bisa lagi melihat bahteramu, sungai yang melenyapkan aroma tubuhmu #2 Aku menggambar harapan berdasarkan siluet tubuhmu, karena aku tahu tak ada doa yang lebih megah selain melihatmu pulang membawa daun kuning yang kau petik di tengah musim Kubentuk angan-angan dari senyummu , lalu kukecupkan pada bibir-bibir asing Aku selalu berharap kelak bibir-bibir itu berubah menjadi bibirmu, agar aku tak perlu lagi berebut mengecup bibirmu dengan angin pantaimu #3 Tak ada yang kugenapi selain menara pasir yang kubangun di gigir pantai dimana kita pernah berbaring terlentang, menitipkan nama kita pada bintang-bintang Tak ada yang kaugenapi sel